Franchise Sword Art Online terus memikat penggemarnya selama lebih dari satu dekade, dengan rilis terbaru Sword Art Online: Fractured Daydream dan Sword Art Online Alternative: Gun Gale Online II pada 4 Oktober. Kedua judul ini memperlihatkan komitmen pengembang untuk terus mengeksplorasi dunia Sword Art Online, memberikan pengalaman baru yang lebih menarik bagi para gamer. Berdasarkan pernyataan dari produser Sword Art Online, mereka membahas rencana untuk mengarahkan game ini ke arah yang lebih matang.

Pengembangan yang Lebih Dewasa untuk Gamer Dewasa

Produser Sword Art Online, Yosuke Futami, menyatakan bahwa franchise ini akan melangkah ke arah yang lebih dewasa, terutama untuk memenuhi kebutuhan penggemar yang sudah tumbuh bersama seri ini. “Kami ingin mencoba memberikan lebih banyak untuk para penggemar SAO yang sudah dewasa dan ingin merasakan SAO yang lebih matang,” jelas Futami. Fokus mereka ke depan adalah memberikan pengalaman bermain yang lebih mendalam dengan elemen karakter yang lebih kompleks, seperti yang terlihat dalam Fractured Daydream.

Futami juga menyebutkan keinginan untuk mengeksplorasi konsep “mati di dalam game, mati di dunia nyata,” yang terinspirasi dari plot utama Sword Art Online. Namun, dia menegaskan bahwa mekanisme permadeath kemungkinan besar tidak akan diterapkan dalam game ini karena akan mengganggu kenyamanan pemain. “Penggemar bisa saja marah dan menghancurkan keyboard mereka jika fitur ini diterapkan,” canda Futami.

Potensi MMORPG untuk Sword Art Online

Banyak penggemar yang berharap Sword Art Online diadaptasi menjadi MMORPG, namun Futami menyebutkan bahwa genre ini sangat sulit untuk dikembangkan. “MMORPG sangat sulit untuk dibuat. Di Jepang, bahkan ada yang bercanda bahwa butuh 70 tahun untuk membuat satu MMORPG,” ungkap Futami. Meskipun MMORPG cocok untuk franchise ini, dia menekankan bahwa pengembangan MMORPG hanya mungkin jika ada konsep yang kuat dan sumber daya yang memadai untuk melakukannya dengan benar.

Namun, game Sword Art Online tetap menghadirkan elemen-elemen yang mirip dengan MMORPG, seperti raid dan multiplayer besar-besaran. Dalam Fractured Daydream, pemain dapat bergabung dalam raid yang melibatkan 20 pemain untuk melawan boss dan mendapatkan loot eksklusif. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun MMORPG penuh belum menjadi kenyataan, elemen multiplayer tetap menjadi prioritas dalam pengembangan game ini.

Mekanisme Raid dan Fitur Multiplayer di Sword Art Online: Fractured Daydream

Dalam Sword Art Online: Fractured Daydream, mekanisme multiplayer dan raid yang melibatkan 20 pemain menjadi salah satu fitur utama. Mogami, salah satu produser game ini, menyatakan bahwa mereka ingin memastikan pemain dapat bermain bersama di berbagai platform. “Kami ingin memastikan bahwa teman-teman tidak terhalang untuk bermain bersama, jadi cross-play menjadi fitur penting dalam Fractured Daydream,” jelas Mogami.

Dengan fitur cross-play, pemain dari platform yang berbeda dapat bergabung dalam satu tim, memperkuat aspek sosial dari game ini. Keputusan untuk mengimplementasikan cross-play ini menunjukkan bahwa Sword Art Online terus beradaptasi dengan kebutuhan pemain modern yang menginginkan fleksibilitas dalam bermain bersama teman.

Selain itu, game ini juga memungkinkan pemain untuk mengikuti raid yang terinspirasi dari mekanisme MMORPG, memberikan kesan bahwa Sword Art Online selalu berusaha menghadirkan pengalaman yang terhubung dengan komunitas game.

Masa depan Sword Art Online terlihat semakin menarik dengan rencana pengembang untuk mengeksplorasi tema-tema yang lebih dewasa dan terus memperkuat elemen multiplayer dalam game mereka. “Kami ingin membawa SAO ke level yang lebih tinggi, mungkin bahkan ke konsol yang lebih canggih,” ungkap Futami. Meskipun MMORPG penuh mungkin masih jauh dari kenyataan, fitur-fitur multiplayer seperti raid besar dan cross-play sudah memberikan pengalaman mendalam yang mendekati MMORPG.

Karakter ikonik seperti Kirito dan Asuna tetap akan menjadi pusat dari setiap cerita dan game dalam franchise ini. “Memiliki Sword Art Online tanpa Kirito dan Asuna itu seperti memiliki Dragon Ball tanpa Son Goku,” tambah Futami, menunjukkan bahwa walaupun tema dan pendekatan franchise mungkin berkembang, elemen-elemen kunci tetap dipertahankan.

Dengan berbagai inovasi yang sudah dimulai di Sword Art Online: Fractured Daydream, franchise Sword Art Online akan terus berkembang dan menghadirkan pengalaman yang segar bagi penggemar setianya. Kami pun sangat antusias melihat apa yang akan datang dari dunia Sword Art Online ke depannya.

Tokyo Game Show 2025 Special Report

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini