Apa jadinya kalau melawan hoaks bisa dilakukan sambil main game? Lewat Detektif Deepfake, kamu nggak cuma diajak bermain layaknya detektif digital, tapi juga belajar mengenali manipulasi AI yang makin sering muncul di media sosial. Konsepnya seru, visualnya menarik, dan isinya tetap informatif.
Story dan Gameplay
Dalam Detektif Deepfake, kamu akan berperan sebagai seorang detektif digital yang menyelidiki serangkaian video mencurigakan. Ceritanya dirancang agar kamu seperti sedang membongkar konspirasi digital di dunia maya. Gameplay-nya berbasis simulasi interaktif—kamu akan diminta menonton potongan video dan menganalisis ciri-ciri manipulasi seperti sinkronisasi bibir yang aneh atau latar yang tampak dibuat-buat.
Game ini juga mengusung pendekatan news game, yang artinya kamu tetap bisa menyerap nilai-nilai jurnalistik dan literasi digital secara tidak langsung selama bermain. Cocok banget buat kamu yang lebih nyaman belajar lewat simulasi visual daripada membaca berita panjang.

Fitur Utama
Selain gameplay yang imersif, Detektif Deepfake juga menghadirkan sejumlah fitur yang dirancang untuk memperkuat pengalaman bermain sekaligus mendukung tujuan edukasi literasi digital:
- Berbasis web: Detektif Deepfake adalah game berbasis web yang bisa dimainkan langsung melalui browser, tanpa perlu instalasi atau unduhan tambahan.
- Nuansa ala secret agent: UI dan visual game ini terinspirasi dari sistem pemindaian dan interface bergaya agen rahasia seperti dalam film Mission Impossible, memberi sensasi investigasi yang khas.
- Sistem skor dan level tantangan: Pemain mendapatkan poin berdasarkan ketepatan analisis terhadap video manipulatif, dengan tingkat kesulitan yang meningkat.
- Penerapan inoculation theory: Pemain dilatih dengan paparan hoaks ringan agar lebih tahan terhadap manipulasi informasi yang kompleks.
- Soal berbasis studi kasus nyata: Semua konten video telah disesuaikan dan diberi watermark untuk menghindari penyalahgunaan, sekaligus mengedukasi secara langsung.
Tentang Detektif Deepfake
Detektif Deepfake merupakan game literasi digital ketiga yang dikembangkan oleh tim Cek Fakta Tempo, setelah Vaksin HOX dan Anti Jebakan Batman. Game ini dikembangkan dengan dukungan dari International Fact-Checking Network (IFCN) melalui program ENGAGE.
Latar belakang pengembangan Detektif Deepfake berasal dari meningkatnya jumlah hoaks berbasis deepfake yang terdeteksi oleh Tempo. Pada tahun 2023, hanya ada lima kasus yang tercatat, namun jumlah ini melonjak menjadi 71 kasus pada tahun 2024. Mayoritas konten hoaks tersebut menggunakan wajah tokoh publik yang dimanipulasi untuk menyampaikan testimoni palsu, mempromosikan obat-obatan ilegal, menipu lewat skema bantuan sosial, hingga mengiklankan layanan judi online.
Menurut Inge Klara Safitri, penulis utama Detektif Deepfake, tantangan terbesar bukan hanya pada desain gameplay, tapi juga soal waktu pengerjaan dan risiko penyalahgunaan materi. Karena itulah seluruh elemen game dipersiapkan dengan cermat, baik dari sisi edukasi maupun keamanan konten.
Game ini juga mendapat respon positif dari komunitas, termasuk InfoPKU, media jurnalisme warga di Pekanbaru. Nur Khasanah, salah satu anggotanya, menyebut Detektif Deepfake sebagai pendekatan yang unik dan menantang, serta efektif dalam membantu pengguna mengenali ciri-ciri video hasil rekayasa.
Tantangan Berhadiah Detektif Deepfake
Sebagai bentuk apresiasi dan untuk mendorong partisipasi lebih luas, Detektif Deepfake juga menghadirkan tantangan berhadiah. Lima pemain dengan skor tertinggi akan mendapatkan saldo GoPay senilai Rp200.000.
Untuk ikut serta, pemain hanya perlu menyelesaikan misi dalam game, mencatat skor akhir, lalu mengirimkan tangkapan layar (screenshot) beserta pengisian formulir yang disediakan oleh penyelenggara. Hadiah ini menjadi motivasi tambahan agar proses belajar terasa lebih rewarding.
Deretan Game Cek Fakta Tempo yang Edukatif
Sebelum merilis Detektif Deepfake, tim Cek Fakta Tempo telah mengembangkan dua game literasi digital lainnya:
- Vaksin HOX: yang membantu pemain mengenali bagian informasi mana yang palsu dari sebuah berita atau konten.
- Anti Jebakan Batman: yang memberikan simulasi tentang ancaman phishing melalui aplikasi dan media sosial.
Kedua game ini mengusung konsep belajar sambil bermain, ditujukan untuk mereka yang kurang tertarik membaca berita panjang namun tetap ingin memahami isu penting di dunia digital.
Secara global, game seperti Bad News, Go Viral!, dan Harmony Square telah terbukti mampu meningkatkan ketahanan informasi pengguna melalui metode active learning. Di Indonesia, Gali Fakta—game hasil kerja sama Mafindo dengan University of Notre Dame dan IREX—menggunakan format percakapan ala aplikasi chat untuk mengenalkan bahaya hoaks dalam lingkungan sehari-hari.
Dengan hadirnya Detektif Deepfake, pendekatan edukatif dalam melawan disinformasi menjadi semakin kreatif dan relevan. Bukan hanya cocok untuk pengguna umum, game ini juga berpotensi besar digunakan dalam ruang kelas, pelatihan jurnalisme, atau program literasi digital untuk pemuda dan pelajar.
Kalau kamu ingin belajar membongkar hoaks tanpa harus duduk serius baca berita, Detektif Deepfake menawarkan pengalaman yang seru sekaligus bermanfaat.
Source: Tempo