Stick drift kembali jadi topik hangat di kalangan gamer Nintendo. Meski Switch 2 digadang-gadang hadir dengan banyak peningkatan, ternyata masalah klasik ini belum sepenuhnya hilang. Berdasarkan laporan dari GamesRadar, Joy-Con terbaru di konsol Switch 2 masih berpotensi mengalami stick drift. Lalu, kenapa Nintendo belum menggunakan teknologi bebas drift seperti Hall Effect sensor?
Stick Drift Masih Jadi Masalah
Joy-Con Switch generasi sebelumnya sering dikritik karena stick drift—yaitu kondisi ketika analog bergerak sendiri tanpa disentuh. Masalah ini sangat mengganggu, terutama saat bermain game yang membutuhkan kontrol presisi. Harapan pun muncul ketika Switch 2 diumumkan. Namun, berdasarkan teardown terbaru, Joy-Con 2 masih menggunakan teknologi sensor yang sama: potentiometer analog.
Teknologi ini bekerja dengan sistem gesekan antara komponen mekanik untuk membaca pergerakan. Seiring waktu dan penggunaan intens, gesekan ini menyebabkan keausan. Inilah yang memicu stick drift.

Kenapa Nintendo Belum Pakai Sensor Hall Effect?
Sensor Hall Effect atau TMR (Tunnel Magneto Resistance) sebenarnya sudah terbukti lebih tahan lama dan minim drift. Banyak produsen third-party seperti GuliKit dan 8BitDo sudah menggunakannya untuk membuat controller yang lebih awet dan bebas masalah.
Namun, Joy-Con 2 memiliki perubahan desain besar pada cara pemasangannya: kini menggunakan sistem magnetik untuk menempel ke konsol Switch 2. Sistem ini membuat Joy-Con lebih mudah dipasang dan dilepas, tapi juga menciptakan tantangan baru.
Sensor Hall Effect bekerja berdasarkan medan magnet. Ketika dipasang terlalu dekat dengan magnet yang kuat (seperti pada mekanisme pemasangan Joy-Con), sensor ini bisa terganggu. Akibatnya, akurasi kontrol bisa menurun, atau bahkan tidak terbaca dengan benar. Inilah kemungkinan alasan utama kenapa Nintendo memilih tetap memakai potentiometer, meski teknologi tersebut rawan drift.
Kompromi Antara Desain dan Fungsionalitas
Keputusan Nintendo ini terlihat sebagai kompromi antara kemudahan penggunaan dan risiko teknis. Desain magnetik Joy-Con 2 memang memudahkan pemain, terutama dalam mode handheld. Tapi risiko interferensi magnetik terhadap sensor Hall Effect jadi pertimbangan yang tidak bisa diabaikan.
Secara logis, Nintendo memilih pendekatan yang lebih aman, meski artinya mereka belum bisa mengatasi stick drift sepenuhnya.
Apakah Akan Ada Solusi?
Meskipun Joy-Con 2 belum memakai sensor bebas drift, ada kemungkinan pihak ketiga akan mengembangkan Joy-Con versi modifikasi dengan teknologi Hall Effect. Controller pihak ketiga seperti GuliKit Hall Effect Stick sudah terbukti bekerja baik di banyak platform, meski belum tentu kompatibel langsung dengan Joy-Con Switch 2.
Jika kamu adalah gamer yang sering kesal dengan stick drift, mungkin controller pihak ketiga bisa jadi solusi. Atau kamu bisa menunggu sampai ada revisi resmi dari Nintendo.
Joy-Con Switch 2 masih belum bebas dari potensi stick drift karena Nintendo tetap menggunakan teknologi potentiometer. Meskipun desainnya lebih modern dan pemasangannya lebih praktis berkat sistem magnetik, keputusan ini mengorbankan kemungkinan pemakaian sensor Hall Effect. Untuk saat ini, pengguna harus tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya drift dan mencari alternatif yang lebih tahan lama bila diperlukan.
Sumber: gamesradar





























