Pihak Academy of Motion Picture Arts and Sciences baru saja merilis pengumuman krusial mengenai film-film yang berhak bersaing dalam ajang bergengsi mendatang. Bagi kamu penggemar animasi dan sinema Asia, perhatian khusus pasti tertuju pada daftar 7 anime yang masuk kualifikasi Oscar 2026 yang kini didominasi oleh judul-judul besar.
Fenomena ini bukan sekadar angka, melainkan indikasi kuat bahwa industri animasi Jepang telah bertransformasi menjadi kekuatan pop culture yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata oleh kritikus film barat.
Daftar Film Anime yang Bersaing di Oscar 2026
Kompetisi tahun ini menyajikan dinamika yang sangat menarik. Dari total 35 judul film animasi global yang masuk dalam daftar panjang (longlist), tujuh di antaranya merupakan perwakilan kuat dari Jepang.
Jika kamu perhatikan pola tahun-tahun sebelumnya, Oscar sering kali menjadi arena bagi film keluarga konvensional atau karya artistik independen. Namun, kali ini kita melihat franchise raksasa bersanding dengan karya sutradara visioner.

Berikut adalah 7 judul anime yang telah dikonfirmasi memenuhi syarat (eligible) setelah diajukan oleh distributor untuk memperebutkan tempat di nominasi final:
- Demon Slayer: Kimetsu no Yaiba Infinity Castle (Sutradara Haruo Sotozaki, studio ufotable).
- Chainsaw Man – The Movie: Reze Arc (Sutradara Tatsuya Yoshihara, studio MAPPA).
- Scarlet (Sutradara Mamoru Hosoda, Studio Chizu).
- ChaO (Sutradara Yasuhiro Aoki, Studio 4°C).
- COLORFUL STAGE! The Movie: A Miku Who Can’t Sing (Sutradara Hiroyuki Hata, studio P.A. Works).
- Dragon Heart – Adventures Beyond This World (Sutradara Isamu Imakake, HS Pictures Studio).
- 100 Meters (Sutradara Kenji Iwaisawa, studio ROCK’N ROLL MOUNTAIN).
Kehadiran Demon Slayer dan Chainsaw Man di daftar ini sangat signifikan. Kedua judul ini merepresentasikan sisi shonen yang keras, penuh aksi, dan memiliki basis penggemar global yang militan. Ini berbeda dengan pendekatan Scarlet karya Mamoru Hosoda yang biasanya lebih emosional dan dekat dengan selera juri festival film internasional.
Pergeseran Tren Anime dalam Kompetisi Global
Melihat daftar di atas, kamu bisa merasakan adanya evolusi dalam cara industri film Jepang membidik pasar penghargaan Amerika. Perlu diingat bahwa untuk bisa masuk ke tahap ini, film harus secara aktif diajukan (submitted) oleh studio atau distributornya. Banyaknya judul yang masuk tahun ini menunjukkan kepercayaan diri tinggi dari para pemegang hak cipta anime.
Keberanian studio seperti MAPPA dan ufotable untuk mengajukan film mereka kemungkinan besar didorong oleh kesuksesan komersial yang masif. Demon Slayer, misalnya, telah membuktikan diri sebagai fenomena global dengan angka penjualan tiket bioskop dan merchandise yang fantastis di seluruh dunia. Data statistik ini menjadi amunisi vital bagi distributor untuk meyakinkan para juri Academy bahwa karya mereka memiliki relevansi budaya yang signifikan, melampaui sekadar hiburan animasi biasa. Mereka tidak lagi hanya mengandalkan pasar domestik Jepang, tetapi agresif mengejar pengakuan prestise global.
Narasi yang terbangun pada tahun 2026 ini terasa berbeda berkat momentum tahun-tahun sebelumnya. Kemenangan The Boy and the Heron karya Hayao Miyazaki pada Academy Awards ke-96 (2024) menjadi titik balik vital. Ditambah lagi, kemenangan Godzilla Minus One untuk kategori Best Visual Effects pada tahun yang sama semakin menegaskan bahwa kualitas teknis sinema Jepang telah diakui sepenuhnya oleh Hollywood.
Masuknya berbagai genre anime tahun ini membuktikan bahwa distributor melihat peluang Academy mulai terbuka pada variasi cerita yang lebih luas, tidak hanya terpaku pada drama fantasi yang “aman”.
Syarat Kualifikasi dan Tantangan Menuju Nominasi
Penting untuk kamu pahami bahwa status eligible ini baru langkah awal. Agar benar-benar lolos kualifikasi penuh, setiap film yang diajukan harus melewati birokrasi teknis yang ketat dari Academy. Syarat utamanya adalah film harus tayang di bioskop komersial setidaknya selama satu minggu di salah satu dari enam wilayah metropolitan utama Amerika Serikat. Periode penayangan ini harus tuntas sebelum tanggal 31 Desember.
Jika ke-35 film dalam daftar panjang ini berhasil memenuhi syarat tersebut, persaingan akan mengerucut tajam untuk memperebutkan hanya lima slot nominasi final. Jadwal penting yang perlu kamu catat adalah pengumuman shortlist untuk kategori tertentu pada 16 Desember, diikuti oleh pengumuman nominasi resmi pada 22 Januari 2026.
Puncaknya, malam penghargaan Academy Awards ke-98 akan digelar pada 15 Maret 2026, tepat saat peralihan dari Winter ke Spring.
Peluang Anime di Tengah Gempuran Animasi Dunia
Selain kategori animasi, Jepang juga mengirimkan wakilnya untuk kategori International Feature lewat film Kokuho.
Persaingan tahun ini juga semakin padat dengan hadirnya karya animasi dari negara Asia lainnya, seperti Lost in Starlight (film animasi Korea pertama dari Netflix) dan KPop Demon Hunters dari Sony Pictures Animation.
Situasi ini menciptakan peta persaingan yang sangat dinamis. Anime harus bersaing tidak hanya dengan raksasa animasi Hollywood seperti Disney atau Pixar, tetapi juga dengan gelombang animasi global yang kualitasnya terus meningkat.
Namun, dengan rekam jejak visual memukau dari ufotable yang selalu menetapkan standar baru dalam animasi digital, serta narasi unik dari kreator independen seperti Kenji Iwaisawa, peluang anime untuk kembali mendominasi percakapan di Oscar sangatlah terbuka. Kita sedang menyaksikan era di mana anime bukan lagi sekadar tamu undangan, melainkan pemain utama dalam industri perfilman dunia.
Sources: Variety (J. Kim Murphy), Deadline (Pete Hammond) via Anime News Network





























