Di era digital yang serba cepat, banyak orang merasa terhubung secara online, tetapi tetap kesepian dalam kehidupan nyata. Namun, siapa sangka bahwa salah satu solusi yang bisa mengatasi kesepian justru datang dari dunia game? Melalui TED Talk berjudul The Power of Gaming Together in a Lonely World, Laura Miele, Chief Studios Officer di Electronic Arts (EA), menjelaskan bagaimana game multiplayer bisa membentuk koneksi sosial yang kuat dan bermakna.
Game Sebagai Ruang Sosial Baru
Laura Miele membuka presentasinya dengan menyentuh fenomena umum: banyak orang yang merasa kesepian meskipun mereka dikelilingi orang lain, baik di media sosial maupun di lingkungan kerja. Namun, ia menunjukkan bahwa game, khususnya game multiplayer, telah menjadi ruang di mana banyak individu bisa merasa terhubung secara emosional.
Game bukan lagi hanya hiburan pribadi. Banyak gamer membangun persahabatan sejati lewat platform seperti Apex Legends, FIFA, atau The Sims Online. Bahkan, ada gamer yang menemukan pasangan hidup, sahabat sejati, hingga komunitas yang mendukung mereka di masa-masa sulit, semua dimulai dari interaksi di dalam game.
Data dan Cerita Nyata yang Menguatkan
Miele tidak hanya berbicara dari sudut pandang perusahaan game besar. Ia juga menghadirkan kisah nyata dari para pemain yang merasakan manfaat sosial dari bermain game bersama. Misalnya, seseorang yang menghadapi masalah mental menemukan kelompok pendukung yang aktif bermain game tiap malam—menjadi semacam “keluarga virtual” yang menyelamatkan hidupnya.
Ia juga mengutip hasil survei internal EA yang menunjukkan bahwa lebih dari 70% gamer merasa lebih bahagia dan lebih terhubung secara sosial setelah bermain game multiplayer. Ini membuktikan bahwa video game bisa menjadi alat penting dalam meningkatkan kesehatan mental dan kesejahteraan emosional.
Mengubah Paradigma Lama tentang Game
Selama bertahun-tahun, game sering dianggap penyebab isolasi sosial atau bahkan kecanduan. Namun, Laura Miele membalik narasi tersebut. Ia menunjukkan bahwa game dapat menjadi alat pemersatu, terutama bagi orang-orang yang kesulitan membangun hubungan di dunia nyata, entah karena gangguan sosial, kondisi kesehatan, atau hambatan geografis.
Fitur seperti voice chat, guild system, dan matchmaking online memungkinkan pemain dari berbagai latar belakang terhubung dalam misi atau pertandingan yang sama. Mereka bekerja sama, saling memberi strategi, dan secara tak langsung membangun rasa memiliki dan kepercayaan.
Potensi Game untuk Masa Depan Sosial
Miele menekankan bahwa para pengembang game punya tanggung jawab besar untuk menciptakan pengalaman yang inklusif dan suportif. Dengan desain yang baik, game bisa menjadi jembatan lintas budaya dan lintas generasi. Ia juga menyarankan integrasi fitur seperti moderasi otomatis, safe chat, dan komunitas berbasis nilai positif sebagai langkah konkret untuk memperkuat peran sosial game.
Ini bukan hanya tentang membuat game lebih ramah pemain, tetapi juga memperlakukan game sebagai ruang publik digital—tempat di mana rasa empati, kolaborasi, dan persahabatan bisa tumbuh, sebagaimana yang terjadi di dunia nyata.
Relevansi di Tengah Krisis Kesepian Global
Sejak pandemi global melanda, krisis kesepian menjadi lebih nyata. Banyak orang kehilangan interaksi sosial langsung. Dalam konteks ini, game multiplayer muncul sebagai salah satu jalur alternatif untuk mempertahankan hubungan sosial.
Laura Miele menunjukkan bahwa video game telah menjadi semacam jembatan emosional. Ia menyampaikan bahwa orang-orang yang merasa “tidak punya siapa-siapa” bisa menemukan komunitas baru yang saling mendukung melalui game.
Bahkan di luar masa pandemi, banyak individu mengalami isolasi sosial akibat disabilitas, mobilitas terbatas, atau tekanan psikologis. Game multiplayer memberikan harapan baru—media digital yang tidak hanya mendistraksi, tapi menyembuhkan.

Tantangan dan Peluang
Meski begitu, Miele juga menyadari tantangan yang ada. Dunia game tidak selalu ramah. Toksisitas dalam voice chat, pelecehan online, dan diskriminasi masih menjadi masalah serius. Oleh karena itu, ia menyerukan pada komunitas pengembang dan gamer untuk bersama-sama menciptakan ekosistem yang sehat.
Alih-alih menjadi ruang yang menakutkan, game harus menjadi tempat aman di mana siapa pun—dari berbagai ras, gender, atau kondisi sosial—bisa merasa diterima dan dihargai.
Game Bukan Hanya Hiburan, Tapi Juga Harapan
TED Talk Laura Miele mengingatkan kita bahwa game multiplayer punya potensi besar sebagai alat sosial. Ia bukan hanya medium pelarian, tetapi juga ruang di mana hubungan nyata terbentuk. Saat banyak orang merasa kesepian dalam dunia yang padat dan sibuk, game bisa menjadi pelabuhan baru untuk koneksi yang lebih manusiawi.
Di tangan para pengembang dan komunitas gamer yang peduli, game bisa menjadi media yang menyatukan, bukan memisahkan. Bukan hanya soal skor atau kemenangan, tapi soal membangun kepercayaan, solidaritas, dan semangat untuk saling mendukung—semuanya bisa dimulai dari satu game multiplayer sederhana.