Review Ninja Gaiden 4 (PC)

Terakhir kali saya mengingat keseruan bermain game genre hack and slash salah satunya adalah ketika bermain series Devil May Cry. Di sana, bahkan tanpa menghafal tombol apa yang harus ditekan untuk combo tertentu, kita dapat melakukan serangan apapun sesuai dengan gaya bermain sendiri. Hal ini jadi salah satu poin yang cukup menarik dari Ninja Gaiden 4, sebuah seri baru yang sebenarnya sudah ditunggu lama oleh para fans Ninja Gaiden Series.

Keramaian para fans pun tiba kepada saya sebagai orang yang baru saja masuk ke dalam series ini. Ninja Gaiden 4 menjadi salah satu game yang menurut saya pribadi menunjukkan bahwa kompleksitas game hack and slash itu ada: bagi yang ingin mencoba lebih. Bagi yang hanya ingin bermain santai dan sesuka hatinya? Masih bisa juga. Cara game ini memperkenalkan mekanik game pada momen yang tepat menjadi suatu daya tarik tersendiri, meskipun tidak terlepas dari hal yang perlu diperhatikan pada seri ke depannya.

Plus dan minus: Kombo yang hampir “tak terbatas”

Game genre hack and slash umumnya memiliki berbagai macam kombo yang dapat dieksekusi, namun tidak semua bisa memberikan jenis kombo yang serbaguna di berbagai situasi. Ninja Gaiden 4 bisa dikatakan memberikan banyak variasi kombo yang berakar dari berbagai tipe senjata yang dimiliki maupun kombo yang berlaku secara general untuk semua tipe senjata. Dari tiap senjata ini pun terdapat gerakan spesifik yang dapat diakses dengan membayar semacam poin tersendiri, yang diperoleh seiring pertarungan berjalan. Ditambah lagi, terdapat bentuk bloodraven yang merupakan bentuk semi-permanen dengan bar tersendiri (terbatas), yang akan memberikan moveset baru untuk hampir setiap moveset pada tipe senjata yang original.

Variasi ini tentu sudah menggambarkan betapa kompleksnya (walaupun fleksibel) tipe gerakan yang dapat dilakukan pemain pada berbagai situasi. Poin plusnya, berdasarkan pengalaman saya pribadi yang hanya dapat mengingat sebagian kecil moveset di tengah kekacauan pertarungan, saya masih bisa memenangkan pertarungan dengan baik. Poin minusnya berarti juga mencakup hal yang sama, yaitu kompleksitas ini mungkin saja tidak semua terpakai. Bahkan, tidak semua poin bisa cukup untuk membuka seluruh moveset dari tiap senjata (berdasarkan pengalaman pribadi dari awal sampai akhir cerita utama), sehingga dibutuhkan New Game+ untuk memperoleh poin tambahan yang lebih banyak lagi.

Untungnya, game ini dapat diselesaikan dengan cukup cepat. Pengalaman pribadi saya menyelesaikan game ini dalam tingkat kesulitan “normal” memakan waktu kurang lebih 15 jam, itupun termasuk mencoba eksplorasi dan menyelesaikan beberapa misi yang mengharuskan pemain untuk melakukan pertarungan mini-boss. Melakukan speedrun pun terlihat cukup mudah, terutama “tembok” antar pertarungan terkadang ada atau tidak. Berdasarkan beberapa pemain yang sudah lama memainkan Ninja Gaiden Series, Ninja Gaiden 4 salah satu yang tersulit dalam tingkat kesulitan normal. Ini pun dapat dimengerti, mengingat checkpoint dan item pemulihan HP dapat sewaktu-waktu terkonsumsi begitu cepat (terutama setelah pertarungan boss).

Pacing narasi dan pertarungan yang sangat “hype”

Dengan berat hati, saya harus setuju dengan poin minus cerita Ninja Gaiden 4 yang banyak diperbincangkan di berbagai forum, bukan karena ceritanya jelek / membingungkan, hanya saja terdapat banyak plot hole yang semestinya bisa dilengkapi untuk memberikan kejelasan tentang cerita, terutama pada yang masuk ke seri Ninja Gaiden pertama kali. Siapa Yakumo? Mengapa ada Hayabusa? Dunia apa ini yang sedang kita lalui? Hal tersebut adalah salah tiga dari beberapa cerita yang tidak dijelaskan dengan matang. Tentu, umumnya cerita sekuel memiliki callback dari seri-seri sebelumnya, namun Ninja Gaiden 4 dari awal hingga akhir pun tidak memberikan begitu banyak momen untuk menjelaskannya.

Namun tentu, hal ini sangat tertolong oleh bagaimana Ninja Gaiden 4 menyajikan sequence pertarungan dan perkenalan mekanik yang sangat imersif. Secara desain level, pertarungan yang terjadi di Ninja Gaiden 4 umumnya dibagi menjadi pertarungan kecil-kecil di tiap area tertentu, baik minion, mini boss, maupun boss utama. Ninja Gaiden 4 memasukkan berbagai macam variasi traversal dan juga platforming untuk menghiasi transisi dari satu area utama ke area lainnya.

Kita pun bisa melihat, bahwa terlepas dari seberapa “random” tiap area utama pun, setiap area memliki keunikan tersendiri yang terlihat detail dan dipikirkan secara matang. Ditambah lagi, selain transisi antar scene yang mulus, tiap scene memiliki aksi yang cukup padat, sehingga pengalaman bermain secara umum tetap terasa hype dan fast-paced. Meskipun begitu, jalan cerita terasa linear, sehingga eksplorasi bebas tidak begitu terasa “bebas”, kecuali beberapa jalan tertentu untuk misi tersembunyi.

Bicara tentang “tersembunyi”, tersedia semacam dungeon bernamakan purgatory, di mana pemain dapat melakukan pertarungan 2-3 fase di satu tempat khusus, untuk mendapatkan nilai mata uang game tersebut. Pada umumnya, pertarungan ini cukup standar, isinya melawan minion standar dan bos yang muncul di area tersebut. Untuk tambahan tantangan, pemain dapat mengorbankan sementara bar HP untuk mendapatkan hadiah yang lebih besar (ini belum termasuk tingkat kesulitan game yang dipilih saat itu juga).

Kesimpulan

Kalau ada perhitungan untuk poin “kepuasan pertarungan”, mungkin Ninja Gaiden 4 bisa dibilang salah satu yang terbaik di kelasnya. Dengan genre hack and slash, Ninja Gaiden 4 terlihat dipersiapkan secara matang untuk menjaga “hype” pemain dari awal hingga akhir, dari area ke area, dari sudut ke sudut. Dunia Ninja Gaiden 4 bertemakan “Tokyo masa depan” pun terlihat di tiap area yang begitu beragam dan memanjakan mata. Hanya saja, harapannya cerita Ninja Gaiden ke depannya diperhatikan lebih matang, supaya tiap karakter mendapatkan spotlight penjelasan lebih lengkap, agar terdapat kelekatan antara pemain dan indentitas game ini sendiri.

Kelebihan

• Kombo yang variatif dan fleksibel untuk berbagai situasi
• Desain tiap level yang imersif dan engaging

Kekurangan

• Kurangnya penjelasan cerita tentang karakter tertentu
• Desain antar level yang tidak begitu jelas kesinambungannya