Valve lewat salah satu programmer utamanya, Pierre‑Loup Griffais, akhirnya memberi gambaran lebih jelas soal harga Steam Machine. Dikutip dari PC Gamer, perangkat ini memang tampil seperti konsol mungil yang rapi di ruang tamu, namun secara filosofi tetap diposisikan sebagai PC. Itu berarti ekspektasi harga juga perlu disesuaikan: bukan konsol super murah, melainkan PC midrange dalam bentuk yang lebih ringkas dan praktis.

Baca juga: Valve Umumkan Tiga Steam Hardware Baru untuk 2026

Patokan Harga: Selevel PC Rakit, Bukan Konsol

Dalam podcast Friends Per Second, Griffais menjelaskan bahwa target harga Steam Machine akan mengacu pada biaya merakit PC dengan tingkat performa yang setara. Jika kamu ambil komponen satu per satu, bangun PC dengan performa mirip, kisaran biaya itulah yang ingin dikejar Valve. Penentuan harga masih dalam proses karena kondisi pasar komponen terus berubah, namun arah utamanya cukup jelas.

Kamu tidak perlu berharap model bisnis ala konsol yang sering dijual dengan harga relatif rendah karena disubsidi ekosistem software. Griffais secara tegas menyebut Steam Machine tidak akan disubsidi seperti konsol. Konsol modern biasanya bermain di rentang sekitar 450–600 dolar AS, sedangkan Steam Machine lebih dekat ke pola harga PC prebuilt atau PC rakitan dengan kelas performa yang sama.

PC Gamer sendiri sebelumnya pernah mencoba menebak kisaran harga dan rata‑rata prediksinya berkisar di angka 525 dolar AS. Angka ini berada sedikit di bawah harga salah satu konsol besar dengan disc drive dan hanya terpaut puluhan dolar dari prediksi harga Nintendo Switch generasi berikutnya. Namun semua itu tetap spekulasi sampai Valve mengumumkan harga resmi.

Keunggulan Steam Machine: Form Factor Mungil dan Pengalaman Sofa

Walaupun patokan harga mendekati PC rakitan, Valve berusaha memberi nilai tambah di sisi lainnya. Griffais menyebut beberapa aspek yang sulit dicapai jika kamu membangun PC sendiri dari nol, terutama ketika targetnya adalah ruang tamu.

Steam Machine dirancang dengan form factor kecil, mudah diselipkan di rak TV, memiliki tingkat kebisingan rendah, dan terintegrasi dengan cara penggunaan ala konsol. Kamu bisa duduk di sofa, menekan satu tombol pada controller, lalu perangkat menyala dan menyiapkan lingkungan game ke layar TV tanpa banyak konfigurasi tambahan.

Pengalaman seperti itu sebenarnya mungkin dicapai dengan PC biasa, tetapi membutuhkan kombinasi hardware, konfigurasi software, layout ruang, dan aksesori yang lebih rumit. Valve berusaha mengemas seluruh pengalaman tersebut ke dalam satu perangkat yang sifatnya lebih plug and play. Griffais bahkan menyebut belum ada produk di pasar PC yang secara penuh menawarkan paket pengalaman ruang tamu seperti yang mereka kejar untuk Steam Machine.

Steam Hardware
Steam Machine – Courtesy of Valve

Posisi Steam Machine di Antara PC dan Konsol

Steam Machine ditempatkan di posisi unik: performa midrange ala PC, tetapi kemasan dan kenyamanan penggunaan mirip konsol. Dari sudut pandang gamer yang suka merakit, nilai ini mungkin terasa kurang menarik jika hanya dilihat dari rasio harga ke performa mentah. Saat ini perkiraan harga build dengan kartu grafis kelas RTX 5060 bisa berada di kisaran 750–800 dolar AS, sehingga ruang gerak Valve tidak terlalu lebar. Harga terlalu tinggi berisiko membuat konsep Steam Machine kembali meredup seperti upaya sebelumnya.

Bagi gamer yang tidak ingin repot dengan urusan build, kabel, pengaturan casing kecil, airflow, dan lain‑lain, Steam Machine bisa jadi lebih menarik. Fokus utamanya bukan sekadar angka frame rate, tetapi kombinasi stabilitas, kenyamanan, serta integrasi dengan ekosistem Steam di ruang tamu. Track record Valve lewat Steam Deck juga menambah ekspektasi bahwa definisi “good deal” versi mereka tidak sekadar mengikuti harga prebuilt pada umumnya.

Kamu yang terbiasa memakai Steam Deck mungkin sudah merasakan bagaimana Valve menyeimbangkan spesifikasi, harga, dan experience. Steam Machine tampaknya berusaha membawa filosofi serupa ke format desktop mini yang lebih cocok menjadi pusat game di ruang tamu.

Tantangan Harga dan Ekspektasi Gamer

Tantangan terbesar buat Steam Machine justru datang dari ekspektasi komunitas sendiri. Banyak gamer PC memandang produk hardware seperti ini dari kacamata “berapa FPS dengan harga segini” lalu membandingkannya langsung dengan PC rakitan. Griffais menekankan bahwa tim masih menyempurnakan detail harga, namun juga menyadari momen sekarang bukan waktu yang paling mudah untuk menebak biaya komponen.

Steam Machine perlu menemukan titik tengah: cukup terjangkau sehingga masih rasional dibanding PC rakitan midrange, namun tetap punya margin yang memungkinkan Valve mengembangkan dan mendukung produk dalam jangka panjang tanpa skema subsidi ala konsol. Jika Valve terlalu agresif menaikkan harga, risiko kegagalan konsep dalam jangka panjang cukup besar. Jika terlalu rendah, perangkat bisa sulit berkelanjutan secara bisnis.

Untuk saat ini, posisi Valve cukup terbuka: harga mengikuti kelas performa PC, klaim value terletak pada kenyamanan ruang tamu, noise rendah, serta integrasi ekosistem Steam. Detail spesifikasi final dan harga resmi akan menjadi faktor penentu apakah Steam Machine mampu menarik perhatian gamer PC yang sudah kenyang dengan opsi rakit mandiri maupun prebuilt dari berbagai vendor.

Steam Curator Page

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini