Game single-player terus menjadi pilihan utama bagi banyak gamer, dengan studi terbaru menunjukkan bahwa 53% gamer lebih memilih pengalaman bermain solo atau sendirian. Di tengah tren live-service games yang menawarkan interaksi sosial dan kompetisi multiplayer, game single player tetap menarik perhatian. Kenapa?
Industri Game Jenuh, Mengapa Game Single-Player Tetap Bertahan?

Saat ini, pasar game dipenuhi dengan live-service games yang menawarkan pengalaman bermain yang terus-menerus diperbarui. Namun, tidak semua game dalam kategori ini berhasil mempertahankan basis pemain yang solid. Sebaliknya, game single player tetap menawarkan daya tarik yang kuat melalui narasi yang mendalam dan gameplay yang lebih terfokus.
Contoh terbaru yang menonjol adalah Elden Ring, yang meskipun menyediakan opsi multiplayer, tetap memprioritaskan eksplorasi dan pengembangan cerita bagi pemain solo. Game ini telah terjual lebih dari 25 juta kopi, membuktikan bahwa pengalaman naratif berkualitas masih sangat diminati oleh gamer. Begitu pula dengan Black Myth: Wukong, yang telah menjual 20 juta kopi, menunjukkan bahwa fokus pada cerita dan pengalaman solo dapat mendatangkan kesuksesan besar di pasar game. Ini menjadi bukti bahwa ada ruang besar bagi game dengan fokus pada pengalaman bermain individu, meskipun live-service games masih mendominasi sebagian besar pasar.
Preferensi Berdasarkan Usia: Gamer Muda vs Dewasa
Data menunjukkan bahwa gamer yang lebih muda, cenderung menyukai live-service games karena menawarkan elemen kompetitif dan interaksi sosial. Namun, setelah mencapai pertengahan usia 20-an, gamer dewasa mulai lebih condong untuk memainkan game single player, dengan alasan mereka menghargai fleksibilitas waktu bermain dan pengalaman yang lebih santai tanpa tekanan multiplayer. Perubahan ini mencerminkan kebutuhan yang berbeda antara kelompok usia muda dan dewasa.
Peran Platform Portable dalam Popularitas Game Single-Player
Perangkat portable, seperti ROG Ally, Steam Deck, dan PlayStation Portal, telah memainkan peran penting dalam meningkatkan daya tarik game single player. Lewat perangkat tersebut, gamer dapat memainkan judul-judul game favorit mereka tanpa harus terhubung secara konstan ke internet atau harus bergantung pada server multiplayer. Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar bagi mereka yang suka bermain saat bepergian atau di sela-sela aktivitas harian.
Banyak gamer memanfaatkan perangkat ini untuk menikmati game seperti The Witcher 3 atau Hades secara on-the-go, yang membuat pengalaman bermain menjadi lebih praktis. Perangkat portable ini memungkinkan akses cepat dan mudah ke game berkualitas tinggi tanpa harus selalu terlibat dalam permainan kompetitif. Fleksibilitas ini semakin memperkuat popularitas game single player di kalangan gamer yang menginginkan pengalaman personal dan naratif yang mendalam.
Game single player terus menarik perhatian besar di industri game, terlepas dari tren live-service games yang mendominasi sebagian pasar. Dengan gameplay yang fokus pada pengalaman personal dan narasi yang kuat, game single player tetap menjadi pilihan bagi banyak gamer, terutama mereka yang lebih dewasa. Bagi mereka yang menghargai fleksibilitas dan kebebasan bermain tanpa tekanan interaksi multiplayer, genre ini menawarkan pengalaman bermain yang lebih tenang dan mendalam.
Apakah kamu termasuk dalam 53% gamer yang lebih memilih game single player? Jika iya, maka kamu sudah pasti merasakan kelebihan dari genre ini, yang memungkinkanmu bermain dengan lebih fokus dan menikmati cerita yang kuat tanpa gangguan.