Bagi kamu yang mengikuti dunia popculture Jepang, nama Comic Market (Comiket) pasti sudah tidak asing lagi. Event tahunan ini menjadi surga bagi para penggemar manga, anime, doujinshi, dan cosplayer.
Setiap tahunnya, Comiket mampu menarik puluhan hingga ratusan ribu pengunjung dari seluruh dunia. Namun, Comiket 106 yang baru saja digelar di Tokyo membawa sejumlah catatan menarik tentang tren dan tantangan baru yang dihadapi ajang legendaris ini.
Tren Penurunan Jumlah Pengunjung Comiket
Tahun ini, ajang yang berlangsung selama dua hari ini mencatatkan jumlah pengunjung sebanyak 250.000 orang. Angka tersebut menurun sekitar 50.000 dibandingkan Comiket 105, yang sebelumnya berhasil menarik 300.000 orang. Jika dirinci, hari pertama dihadiri sekitar 120.000 orang, sedangkan hari kedua mencapai 130.000 pengunjung.
Penurunan jumlah peserta sudah mulai terasa sejak beberapa edisi terakhir. Pada Comiket 104 di bulan Agustus 2024, jumlah pengunjung tercatat 260.000 orang, sementara pada Comiket 103 di Desember 2023 mencapai 270.000 orang. Jika dibandingkan dengan era sebelum pandemi, seperti Comiket 97 tahun 2019 yang mampu mendatangkan 750.000 orang dalam empat hari, terlihat ada perubahan tren yang cukup signifikan.
Faktor Penyebab Pergeseran Jumlah Peserta
Ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan jumlah partisipan tahun ini. Salah satu alasan utama adalah berkurangnya ruang pameran. Hanya tersedia sekitar 22.700 booth, turun sekitar 6.000 dibandingkan edisi sebelumnya. Hal ini terjadi karena East Halls 1-3 Tokyo Big Sight sedang mengalami renovasi besar-besaran, sehingga ruang yang bisa digunakan menjadi lebih terbatas.
Selain itu, perilaku pengunjung juga mengalami perubahan. Setelah beberapa tahun terakhir diwarnai pembatasan akibat pandemi, sebagian fans kini lebih selektif dalam memilih event yang akan mereka datangi secara langsung. Banyak yang kini mengutamakan pengalaman digital, baik dengan mengikuti update dari media sosial maupun membeli merchandise secara online. Meskipun pandemi COVID-19 sudah berlalu, dampaknya dalam membentuk kebiasaan baru di kalangan fans tetap terasa.
Tentang Comiket
Ajang ini memiliki sejarah panjang sejak pertama kali digelar pada 1975 dengan hanya 700 pengunjung dan 32 circle. Seiring waktu, Comiket berkembang menjadi salah satu event popculture terbesar di dunia. Lokasi penyelenggaraan pun sempat berpindah-pindah, mulai dari Harumi, Chiba, hingga akhirnya menetap di Tokyo Big Sight sejak tahun 1996.
Salah satu rekor terbesar tercipta pada tahun 2017, dengan 210.000 pengunjung dalam satu hari—angka yang belum pernah terlampaui hingga kini. Penting untuk dicatat bahwa penghitungan jumlah peserta dilakukan per hari, sehingga satu orang yang datang di beberapa hari akan dihitung lebih dari satu kali.
Pengaruh Terhadap Budaya Popculture Jepang
Comiket telah menjadi barometer utama perkembangan popculture Jepang. Event ini bukan hanya tempat berburu doujinshi atau merchandise eksklusif, tetapi juga ajang networking bagi kreator, cosplayer, hingga komunitas fans dari seluruh dunia. Setiap edisinya selalu menghadirkan energi baru, tren cosplay, dan rilisan doujin yang menjadi perbincangan hangat di jagat maya.
Walaupun tahun ini jumlah pengunjung menurun, daya tariknya tetap luar biasa. Komunitas tetap solid, antusiasme peserta tidak pernah padam, dan inovasi dari para kreator terus bermunculan. Bagi kamu yang ingin merasakan atmosfer popculture Jepang secara otentik, Comiket masih menjadi destinasi wajib setidaknya sekali seumur hidup.
Walau tahun ini jumlah peserta menurun, semangat dan kreativitas komunitas popculture Jepang tetap hidup. Dengan segala tantangan yang ada, ajang tahunan ini masih menjadi pusat perayaan terbesar bagi penggemar anime, manga, dan doujinshi di dunia. Siapa tahu, di masa mendatang Comiket akan kembali mencatatkan rekor baru dan menghadirkan kejutan seru untuk para penikmat popculture seperti kamu.
Source: Anime News Network